Rabu, 14 April 2010


Dalam suatu kereta seorang pemuda bertanya pada seorang bapak disampingnya, “Jam berapa sekarang Pak?” Sungguh diluar dugaan, si bapak diam saja, menoleh pun tidak. Mengira sang bapak tidak mendengar, si pemuda mengulanginya sampai 3 kali, namun si Bapak diam bergeming.

Merasa kesal, si pemuda akhirnya mencolek si bapak dan berkata “Saya heran mengapa bapak tidak menjawab pertanyaan saya? apa sih susahnya?” katanya sambil melengos. Belum habis dia melengos, si bapak mulai berbicara “Bukannya saya nggak mau menjawab, tapi nanti kalau saya jawab, kita pasti ngomong2 soal ini, soal itu, terus nanti kita jadi akrab”

Si pemuda melongo mendengar ceramah si bapak, “Lalu apa salahnya kalau kita akrab ?” Si bapak menjawab, “Nanti anak gadis dan istri saya akan menjemput saya di Gambir, kalau kita sudah akrab, nanti kita akan turun sama2, terus saya pasti memperkenalkan mereka sama kamu. Nah, istri saya tuh orangnya baik sekali sama semua orang, nanti dia pasti menawarkan kamu mampir kerumah, nanti kamu mandi dirumah saya, terus makan dirumah saya, kemudian kamu lama2 bisa akrab dengan anak gadis saya dan kamu bisa jadi pacar anak saya dan lama2 kamu bisa jadi menantu saya.”

Sang pemuda yang tadi sudah bingung sekarang makin bingung, lantas dia bertanya “Terus apa hubungannya dengan pertanyaan saya yang pertama?”

Sambil berdiri dengan lantang bapak tersebut menjawab “Masalahnya anak muda, SAYA TIDAK MAU PUNYA MENANTU SEPERTI KAMU, JAM TANGAN AJA NGGAK PUNYA, BAGAIMANA MAU MEMBAHAGIAKAN ANAK SAYA ?”

Dalam suatu kereta seorang pemuda bertanya pada seorang bapak disampingnya, “Jam berapa sekarang Pak?” Sungguh diluar dugaan, si bapak diam saja, menoleh pun tidak. Mengira sang bapak tidak mendengar, si pemuda mengulanginya sampai 3 kali, namun si Bapak diam bergeming.

Merasa kesal, si pemuda akhirnya mencolek si bapak dan berkata “Saya heran mengapa bapak tidak menjawab pertanyaan saya? apa sih susahnya?” katanya sambil melengos. Belum habis dia melengos, si bapak mulai berbicara “Bukannya saya nggak mau menjawab, tapi nanti kalau saya jawab, kita pasti ngomong2 soal ini, soal itu, terus nanti kita jadi akrab”

Si pemuda melongo mendengar ceramah si bapak, “Lalu apa salahnya kalau kita akrab ?” Si bapak menjawab, “Nanti anak gadis dan istri saya akan menjemput saya di Gambir, kalau kita sudah akrab, nanti kita akan turun sama2, terus saya pasti memperkenalkan mereka sama kamu. Nah, istri saya tuh orangnya baik sekali sama semua orang, nanti dia pasti menawarkan kamu mampir kerumah, nanti kamu mandi dirumah saya, terus makan dirumah saya, kemudian kamu lama2 bisa akrab dengan anak gadis saya dan kamu bisa jadi pacar anak saya dan lama2 kamu bisa jadi menantu saya.”

Sang pemuda yang tadi sudah bingung sekarang makin bingung, lantas dia bertanya “Terus apa hubungannya dengan pertanyaan saya yang pertama?”

Sambil berdiri dengan lantang bapak tersebut menjawab “Masalahnya anak muda, SAYA TIDAK MAU PUNYA MENANTU SEPERTI KAMU, JAM TANGAN AJA NGGAK PUNYA, BAGAIMANA MAU MEMBAHAGIAKAN ANAK SAYA ?”